'/> Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Budpekerti Provinsi Nusa Tenggara Barat

Info Populer 2022

Ciri-Ciri Dan Keunikan Pakaian Budpekerti Provinsi Nusa Tenggara Barat

Ciri-Ciri Dan Keunikan  Pakaian Budpekerti Provinsi Nusa Tenggara Barat
Ciri-Ciri Dan Keunikan  Pakaian Budpekerti Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pakaian Adat Suku Sasak dan Suku Bima Provinsi NTB

         METIF -Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebuah provinsi yang di dominasi oleh suku Sasak dan suku Bima, sehingga klarifikasi akan pakaian susila kali ini yaitu ludang keringh ke pakaian susila kedua suku yang berasal dari suku Sasak dan suku Bima, nah mari kita simak klarifikasi sekomplitnya di bawah ini ;
I.                   Pakaian Adat Untuk Wanita Suku Sasak (Baju Lambung)
Adapun beberapa ciri-ciri dari Baju Lambung yaitu mempunyai warna hitam polos, dan pada bab leher berbentuk persegi tiga, tidak di kompliti dengan kancing baju, di sebut Baju Baju lambung alasannya yaitu baju ini pada bab bawahnya hanya hingga lambung perut, pada bab pundak biasanya di diberi hiasan sebuah kain menyerupai dengan selendang yang diselempangkan pada bab bahu, kain tersebut mempunyai corak dan warna keemasan, dan di buat dengan di tenun khas Sasak.

Sedangkan di bab pinggang nya di pasang sabuk yang di sebut dengan nama Anteng, anteng ini yang mempunyai corak warna-warni bergaris-garis ini dililitkan di bab perut hingga menutupi anggota tubuh bab dalam pemakainya.

Sedangkan bab bawahan yang dipadukan dengan baju lambung ini yaitu berupa kain tenun dengan motif khas sasak.

II.               Pakaian Adat Untuk Pria Suku Sasak (Baju Pegon)
Baju Pegon yaitu perkomplitan pakaian susila dari NTB yang menerima efek dari kebudayaan suku jawa, dan desain nya di ambil dari model jas eropa yang mempunyai arti lambang kesopanan, dan pada umumnya baju pegon menggunakan warna hitam polos tanpa motif.

Untuk megampangkan penggunaan keris , maka desain baju bab belakang baju pegon di buat agak terbuka atau keatas, sehingga keris atau senjata tradisional NTB tersebut sanggup dengan praktis disematkan di bab pinggang belakang.

Jika pada bab awal tadi kita membahas wacana pakaian susila yang berasal dari suku Sasak Nusa Tenggara Barat, kali ini pembahasan kita lanjutkan dengan membahas pakaian susila yang berasal dari suku Bima Nusa Tenggara Barat. Seperti apa penjelasannya mari kita simak di bawah Ini  :

       I.    Pakaian susila untuk perempuan suku Bima NTB
       Suku Bima (Dou Mbojo) yaitu salah satu suku yang paling banyak bermukim atau mendiami wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima (NTB).
Dan Kabupaten Bima merupakan sebuah wilayah dengan kondisi geografis dataran rendah, sedangkan kondisi tanah di wilayah Bima ini tergolong berbeda-beda hal ini tercermin pada kondisi tanah yang rindang berada di sebelah utara kota Bima, sedangkan yang di sebelah selatan tanahnya tandus dan tidak rindang, kendati demikian masyarakat suku Bima justru banyak yang bermukim di wilayah bersahabat pesisir pantai.

Orang-orang suku sering juga di sebut dengan istilah “oma” yang artinya berpindah-pindah, penduduk suku Bima juga mempunyai kudang keringasaan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau ada juga yang menyebutnya dengan istilah “nomaden”.
Rimpu Cala dan Rimpu Mpida

Di balik itu tiruana ternyata Suku Bima mempunyai jenis pakaian susila yang terbilang cukup unik dan pakaian tersebut dinamakan Rimpu Cala, Rimpu Cala mempunyai desain menyerupai dengan hijab, yang terdiri dari 2 helai kain sarung,
Dan sarung pertama di pakai pada bab atas, yang menutup bab kepala tubuh dan tangan, sedangkan sarung yang kedua di gunakan sebagai bawahan atau rok.

Selain dari jenis Rimpu Cala ada lagi yang tidak kalah unik yaitu Rimpu Mpida, cara penggunaan Rimpu Cala ini menyerupai menggunakan niqab, alasannya yaitu pemakainya menggunakan kain yang cukup panjang dan di pasang menyerupai menggunakan Rimpu Cala namun hanya kain yang berada di bab mata saja yang terbuka.

         II.    Pakaian susila untuk Laki-laki suku Bima NTB
         Pakaian susila yang dikenakan oleh kaum pria suku Bima Nusa Tenggara Barat  untuk bab atasan berupa kemeja lengan panjang serta menggunakan sambolo atau ikat kepala.

Sedangkan untuk bab bawahannya yaitu Tembe Me’e yang berupa kain songket, serta di kompliti dengan selendang sebagai ikat pinggang yang biasa disebut dengan istilah Salepe.


Nah itulah tadi beberapa klarifikasi wacana pakaian susila yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat, biar Bermanfaat dan salam METIF .
Advertisement

Iklan Sidebar